-
Analisis Masalah
Kekerasan seksual di kampus merupakan masalah yang serius dan sering terjadi. Menurut data dari Organisasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (2021), terdapat 1.389 kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus yang dilaporkan. Angka ini kemungkinan lebih besar karena banyak kasus yang tidak dilaporkan.
Kekerasan seksual dapat menimbulkan dampak psikologis, fisik, dan akademis yang signifikan bagi korban. Hal ini juga menciptakan lingkungan yang tidak aman dan menghambat proses pendidikan. Oleh karena itu, perlu adanya kampanye persuasif untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah kekerasan seksual di kampus.
2. Analisis Khalayak.
Target khalayak:
• Psikografis: Mahasiswa, dosen, dan staf kampus dari berbagai latar belakang dan usia yang ingin
• Demografis: Laki-laki dan perempuan, usia 18-26 tahun, tinggal di lingkungan kampus atau sekitarnya.
3. Tujuan
• Awareness: Meningkatkan kesadaran tentang masalah kekerasan seksual di kampus dan dampaknya.
• Acceptance: Mengubah persepsi dan sikap mahasiswa terhadap kekerasan seksual, serta mempromosikan budaya saling menghormati dan mencegah kekerasan. (bagaimana mahasiswa merasa bahwa ia korban dan berhak untuk melapor).
• Action: Mendorong tindakan nyata untuk melaporkan kasus kekerasan seksual dan menciptakan lingkungan kampus yang aman bagi semua.
4. Saluran Komunikasi
Media sosial (Instagram TV/TikTok/Youtube) untuk menjangkau khalayak muda yang aktif di media digital.
5. Produksi Iklan Persuasif
Storyline:
Adegan 1: Seorang mahasiswi sedang berjalan di area kampus pada malam hari. Dia terlihat gelisah dan terus melihat ke belakang, seolah-olah merasa tidak aman.
Adegan 2: Seorang pria yang tidak dikenal menghampiri mahasiswi tersebut dan mulai melecehkannya secara verbal dengan kata-kata yang tidak pantas. Mahasiswi terlihat ketakutan dan berusaha untuk pergi.
Adegan 3: Pria tersebut mencegah mahasiswi untuk pergi dan mulai melakukan pelecehan fisik. Mahasiswi berusaha untuk melawan, tetapi pria tersebut lebih kuat darinya.
Adegan 4: Adegan berpindah ke ruang kelas, di mana mahasiswi tersebut terlihat murung dan tidak dapat berkonsentrasi pada pelajaran. Dia teringat kembali pada kejadian kekerasan seksual yang dialaminya.
(korban mengalami trauma dan berdampak kepada penurunan nilai akademiknya, sehingga membuatnya sadar dan menyadari untuk berani melapor).
Adegan 5: Mahasiswi akhirnya memberanikan diri untuk melaporkan kasus kekerasan seksual yang dialaminya kepada pihak berwenang di kampus.
Adegan 6: Adegan menampilkan upaya kampus untuk menangani kasus kekerasan seksual, seperti penyediaan layanan konseling, pemberian sanksi kepada pelaku, dan kampanye untuk mencegah kekerasan seksual di masa depan.
Adegan 7: Pesan akhir yang menyerukan kepada seluruh masyarakat kampus untuk bersama-sama memerangi kekerasan seksual dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua.